Selasa, 03 April 2012

Jamila DAN SANGPRESIDEN


Sinopsis

Diawali dengan narasi dari Jamila (Atiqah Hasiholan) yang menceritakan bahwa ia adalah korban dari human trafficking. Kemudian lewat beberapa adegan, mengenalkan kehidupan Jamila sekarang; glamor, malam, dan ketidaksenangan batin. Dirinya kemudian menyerahkan dirinya karena mengaku telah membunuh seorang pejabat tinggi negara bernama Nurdin (Adjie Pangestu) tanpa diketahui oleh pria yang mendekatinya, Ibrahim (Dwi Sasono). Ibrahim yang simpati dengan Jamila mengkontak pengacara Jamila, Malik (Marcelino Lefrandt)dan bekerja sama untuk membebaskan Jamila. Jamila, yang dari perintah langsung presiden untuk menempatkannya di luar kota, dipindahkan ke sebuah LP di luar kota. Disana ia mendapatkan perlakuan kasar dari seorang sipir wanita yang ditakuti bernama Ibu Ria (Christine Hakim).


Di LP itu, dari buku harian Jamila yang diambil Ibu Ria, memberi tahu masa lalu Jamila yang kelam. Ia dijual oleh ibunya kepada mucikari yang menjualnya kepada sebuah keluarga kaya. Di keluarga itu, terdapat suami istri yang tua dan beranak laki-laki. Kedua lelaki itu memperkosa Jamila setiap malamnya secara bergantian sampai akhirnya sang anak dibunuh oleh Jamila dan Jamila segera kabur. Bersamaan, sang Ibu (Jajang C. Noer) yang tahu kelakuan suaminya, membunuh dia. Dari keluarga itu, ia kabur dan menjadi pembantu di kompleks pasar, mengetahui ia akan diperkosa, Jamila kabur lagi sambil melintasi sebuah diskotek. Disana, ia dikira sebagai salah satu dari PSK ketika polisi menggrebek tempat itu. Sampai cukup besar, ia dirawat oleh seorang PSK yang baik hati bernama Susi (Ria Irawan) yang ikut terjaring di diskotek. Kembali ke masa kini, Jamila dituntut oleh berbagai aktivis masyarakat untuk dihukum mati. Dalam penjara ia diberikan simpati oleh Surya (Surya Saputra) yang iba atas dirinya. Namun Jamila tidak mengindahkan dia, bahkan Ibrahim, Jamila semakin memikirkan nasib adiknya, Fatimah yang sudah lama berpisah.

Terjadi pertengkaran verbal antara Ibu Ria dan Jamila. Jamila membunuh sang menteri atas kebenciannya terhadap politikus dan negara, yang telah membiarkan kehidupannya menjadi sengsara. Atas kelakuannya, ia dikurung di sel isolasi. Beberapa hari kemudian, Jamila dijatuhi hukuman mati kendati banyak masyarakat yang prihatin atas nasibnya. Ibu Ria yang mulai iba, membujuk Jamila untuk mengajukan perpanjangan sebelum ia dihukum mati. Dalam 36 jam sebelum hukuman, ia berkeras bertemu dengan presiden karena ialah yang telah bertanggung jawab atas keadaan yang menimpanya selama ini. Jamila menceritakan kepadanya mengenai di Kalimantan. Saat ia membunuh seorang lelaki yang telah menyengsarakan adiknya dalam rumah bordil, saat itu Jamila yang menyamar menjadi pelacur disana berhasil menemukan baju Fatimah walau ia tak menemukannya.

Sehari sebelum hukuman Jamila, Susi ditemui oleh Ibrahim. Susi lalu menceritakan, mengenai saat Nurdin yang jatuh cinta kepada Jamila dan diberi kemewahan, Jamila mendapat pukulan atas berita akan menikahnya Nurdin. Namun, Jamila memberi tahu kalau ia mengandung anak Nurdin. Pada sebuah kesempatan di muka umum, Nurdin dipermalukan oleh Jamila secara tidak langsung. Saat mereka bertemu di sebuah kamar Hotel, Nurdin mengancamnya dengan sebuah pistol apabila ia tidak mau berhenti. Namun saat pertengkaran, Jamila membunuh Nurdin dengan pistol tersebut untuk melindungi diri. Di penjara, Jamila tetap tidak mengubah keputusannya untuk mengajukan perpanjangan. Sampai akhirnya ia diantar menuju tempat eksekusi, bunyi pistol ditembakkan, mengimplikasikan bahwa akhirnya Jamila dihukum mati. Kemudian film menuliskan fakta-fakta mengenai perdagangan anak dan prostitusi.

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar