Senin, 26 Maret 2012

MEREKA BILANG SAYA MONYET !

Sutradara     Djenar Maesa Ayu

Produser     Djenar Maesa Ayu
                   Riyadh Assegaf

Penulis       Djenar Maesa Ayu
                   Indra Herlambang

Pemeran     Titi Sjuman
                   Henidar Amroe

Musik oleh   Aksan Sjuman
                     Titi Sjuman

Tanggal rilis   28 Desember 2007

Durasi         90 menit

Negara         Indonesia

Bahasa         Bahasa Indonesia



Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2007 dan disutradarai oleh Djenar Maesa Ayu. Film ini dibintangi antara lain oleh Henidar Amroe, Ray Sahetapy dan Jajang C. Noer.



Sinopsis

Film ini berdasarkan novel yang dikarang oleh Djenar, sang sutradara sendiri, yang menceritakan tentang realitas yang memprihatinkan mengenai tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, disertai minimnya edukasi masyarakat terhadap hak asasi manusia yang sebenarnya dimiliki secara individu.

Film ini berkisah tentang Adjeng (Titi Sjuman), seorang penulis cerita anak-anak muda yang terjebak dalam kehidupan sehari-harinya. Didepan ibunya (Henidar Amroe), Adjeng bersifat sangat pasif dan terkesan seperti anak kucing, selalu menuruti perintahnya. Namun jika sudah bersama teman-temannya, Adjeng akan berubah menjadi wanita yang agresif dan suka bertindak tanpa berpikir panjang. Adjeng juga punya pacar yang jauh lebih tua darinya (Ray Sahetapy).

Setelah Adjeng berhenti dari pekerjaannya sebagai penulis, ia hanya bersenang-senang dengan teman-temannya setiap malam didiskotik. Namun, setiap saat bayangan masa lalunya terus saja menghantui, yaitu pelecehan seksual dari ayahnya ketika ia masih remaja. Adjeng pun punya masa lalu yang buruk dengan ibunya yang bersikat overprotektif, dan akan sangat marah jika Adjeng tidak mau makan makanan yang dibeli ibunya, bahkan menyuruh Adjeng memakan makanan yang sudah dimuntahkan.

Lain dari Adjeng, dua orang temannya yang selalu menemaninya didiskotik juga punya masalah yang tidak jauh berbeda. Satu diantaranya sudah punya suami, namun hubungan mereka merenggang karena sang istri tidak juga bisa memberikan keturunan. Adjeng, ibunya, dan kedua temannya memiliki masalah yang berbeda, tapi benang merahnya sama, yaitu ketidakmampuan seorang perempuan dalam menghadapi masalah-masalahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar